JAKARTA, JurnalPost.com – Pameran Impor Internasional Tiongkok (CIIE) yang spektakuler yang diadakan selama enam hari pada awal November di Shanghai membantu perusahaan-perusahaan Indonesia meraih banyak peluang kemitraan baru untuk kerja sama. Sekitar 2.000 orang mengunjungi paviliun Indonesia yang terdiri dari beberapa perusahaan.
Paviliun Indonesia di CIIE 2023 yang terletak di bagian pangan dan hasil pertanian seluas 150 meter persegi ini menampung 19 pengusaha dari berbagai jenis produk mulai dari makanan ringan, kopi hingga sarang burung walet. Selain paviliun Indonesia, beberapa perusahaan besar asal Indonesia seperti Sinarmas dan Mayora juga turut serta dalam special trade hall tersebut.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan RI, paviliun Indonesia berhasil menghimpun potensi transaksi bisnis sebesar USD 3,2 juta (US$1 = Rp 15.500) atau sekitar Rp 50 miliar. Jumlah permintaan informasi perusahaan di paviliun Indonesia mencapai 194 permintaan dari 16 negara seperti China, Brazil, dan Kanada.
Prestasi perusahaan Indonesia pada pameran kali ini salah satunya ditunjukkan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III yang berhasil menandatangani kontrak bisnis dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) ekspor produk teh dengan nilai transaksi hingga 1 juta dolar Amerika. dolar dengan mengirimkan tiga kontainer teh setiap bulan selama satu tahun. Selain itu, perusahaan plat merah di bidang perkebunan itu juga diketahui sedang menjajaki kesepakatan bisnis dengan perusahaan di Shenzhen, China selatan, untuk potensi transaksi 100 kontainer produk teh per tahun.
Peserta lain yang juga sukses menjalin kerja sama dengan mitra baru adalah PT Tri Jaya Tangguh, pemilik pabrik pengolahan kelapa di Gorontala. Direktur Pemasaran PT Tri Jaya Tangguh Arie Sebastian mengatakan, setidaknya ada 15 importir dan distributor asal China yang berdiskusi dan meminta sampel produk, dengan satu mitra mampu menjalin kerja sama dengan rencana pengiriman dua kontainer.
“Hasil ini melebihi ekspektasi kami karena ada perusahaan yang langsung melakukan pre-order dua kontainer. “Dampak dari pameran ini biasanya baru terlihat setelah dua atau tiga bulan,” katanya kepada Xinhua.
Arie yang baru pertama kali membawa perusahaannya ke pameran CIIE mengaku sangat antusias dengan luasnya area pameran dan banyaknya pengunjung. Pemerintah Indonesia juga mengizinkan beberapa perusahaan, termasuk Tri Jaya, untuk mengikuti business match dengan sejumlah mitra di China.
Arie tidak hanya menjangkau pasar baru, namun mengatakan pameran CIIE juga membantu membangun kredibilitas perusahaannya di mata pengusaha Tiongkok. Pasalnya, perusahaan yang akan berangkat ke Shanghai telah diseleksi dan ditengahi langsung oleh pemerintah Indonesia. (Xinhua)
Quoted From Many Source