JurnalPost.com – Salah satu ciri anak tunarungu adalah kurangnya perbendaharaan kata sehingga menghambat perkembangan bicara anak. Hal ini dapat berdampak pada kehidupan, dimana kemampuan berbahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Mengingat jenis kebutuhan yang khusus, terutama di berbagai bidang pendidikan, maka strategi pendidikan dan fasilitas yang diperlukan tentunya harus terspesialisasi. Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada anak yang sesuai dengan kebutuhan dan spesialisasinya. Di Jakarta Timur, tepatnya di kawasan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, terdapat sekolah untuk anak tunarungu yaitu SLB-B Frobel Montessori.
Melalui observasi tim PKM-PM Universitas PGRI Indraprasta, terdapat permasalahan yang dihadapi mitra seperti minimnya kosakata siswa tunarungu di SLB-B Frobel Montessori dan ketidakmampuan siswa dalam mengucapkan kata. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim PKM-PM Universitas Indraprasta PGRI memberikan solusi berupa pelaksanaan kegiatan musik puisi untuk memperluas kosakata siswa tuna rungu pada siswa SLB-B Frobel Montessori dengan menggunakan media pengajaran flashcards. Tim PKM-PM dan mitra bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi siswa tunarungu.
Siswa tunarungu dapat belajar secara interaktif dan beragam dengan menyetel puisi ke dalam musik, dimana penggunaan musik dapat membantu siswa tunarungu meningkatkan kepekaannya terhadap suara, dan puisi berisi kata-kata yang dapat memperluas kosa kata siswa. Media pembelajaran berupa flashcard disajikan kepada siswa agar memudahkan siswa dalam mengingat kosa kata serta membuat kegiatan pembelajaran menjadi interaktif dan menyenangkan. Pertunjukan musik puisi siswa juga ditampilkan pada akhir sesi pembelajaran sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Mengenai keefektifan program ini, Fatmi selaku direktur SLB-B Frobel Montessori mengatakan bahwa program ini dapat membantu siswa memperkaya kosa kata dan membantu siswa dalam mengucapkan kata.
“Program ini sangat membantu anak-anak meningkatkan pembelajaran kata, apalagi jika puisi diiringi musik, kata-kata yang keluar dari anak lebih banyak dan sangat bermanfaat,” kata Fatmi, (07/09).
Hasbi, selaku Direktur SLB-C Frobel Montessori juga menambahkan, tidak menutup kemungkinan program setting puisi menjadi musik ini dapat diterapkan dalam pembelajaran sesuai dengan sifat dan kebutuhan siswa dan sekolah.
“Programnya sangat bagus, mungkin akan diterapkan di kelas yang lebih tinggi, mungkin dari kelas lima sampai kelas yang lebih tinggi, kami akan mencoba menerapkannya sesuai esensi kurikulum. Coba kita lakukan ini, mungkin turunkan dulu tujuan dan sasaran pembelajarannya, baru kemudian dinaikkan ke level yang lebih tinggi. “Insya Allah akan kami wujudkan,” kata Hasbi (07/09).
Ditulis dan disusun oleh: Tim PKM-PM PGRI Universitas Indraprasta
1. Alinda Dwi Agustin
2. Annisa Cessarani
3. Havita istriku
4. Sinta Pebriyani
Quoted From Many Source