Analisis Tipologi Terorisme dan Organisasi Teroris Menurut Ronald Crelinsten

seorang teroris

Muhammad Thaufan Arifuddin, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas

JurnalPost.com – Penyebab terorisme tidak dapat direduksi menjadi satu fenomena saja; Oleh karena itu, diperlukan analisis pada tiga tingkat utama untuk memahami infrastruktur dan dinamika kelompok teroris. Pertama, organisasi teroris itu sendiri; kedua, lingkungan sosial dan politik di mana mereka beroperasi; dan ketiga, reaksi resmi yang dipicu oleh keberadaan mereka.

Tingkat Satu: Organisasi Teroris

Pada level ini, parameter seperti profil anggota, pembagian tugas, pengambilan keputusan strategis, regulasi, prosedur dan metode operasional sangat penting untuk memahami dinamika internal organisasi teroris. Meskipun kita cenderung memandang teroris sebagai entitas yang monolitik, namun sebenarnya teroris mempunyai kompleksitas intrinsik yang memerlukan pemahaman mendalam.

Tipologi awal FBI membedakan antara pemimpin, pengikut, dan tentara bayaran, namun psikiater Jeff Victoroff menyajikan tipologi yang lebih komprehensif termasuk sponsor, pemimpin, eksekutif, manajer menengah, pengikut, dan serigala penyendiri. Masing-masing peran memiliki jalur terorisme yang berbeda, dan faktor yang mempengaruhi kelanjutan atau penghentian aktivitas mereka juga berbeda.

Tingkat kedua: Lingkungan sosial dan politik

Analisis lingkungan di mana organisasi teroris beroperasi mencakup isu-isu seperti perekrutan, karier individu teroris, dan hubungan antara kelompok terang dan gelap atau antara kelompok teroris yang berbeda. Kelompok teroris tidak berdiri sendiri; hal-hal tersebut berkaitan erat dengan konteks politik, ekonomi, sosial dan budaya di mana hal-hal tersebut muncul.

Hubungan antara kelompok radikal dan partai politik juga memainkan peranan penting, seperti yang terlihat pada contoh Hizbullah atau Hamas. Memahami hubungan semacam ini adalah kunci untuk melihat bagaimana kelompok teroris berinteraksi dengan lingkungannya sepanjang siklus hidup mereka.

Tingkat Tiga: Respons Sosial terhadap Terorisme

READ  Simak 5 gaya busana Jeanneta Sanfadelia, ada yang simpel hingga kaya motif

Analisis tingkat ketiga melibatkan tanggapan sosial, khususnya yang dilakukan oleh aparat negara, terhadap organisasi teroris. Respons represif suatu negara dapat mempengaruhi taktik kelompok, meningkatkan represi, atau memicu upaya reorganisasi. Keputusan suatu negara untuk mengakomodasi atau menolak tuntutan teroris juga dapat mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap terorisme, atau sebaliknya.

Oleh karena itu, kelompok teroris tidak berdiri sendiri. Mereka berinteraksi dengan berbagai pihak yang mendukung atau menentang tujuan mereka. Dinamika hubungan ini sangat penting untuk memahami evolusi kelompok teroris dari waktu ke waktu. Pemahaman holistik tentang organisasi teroris memerlukan analisis komprehensif pada ketiga tingkatan. Setiap tingkat saling berhubungan dan membantu menciptakan gambaran yang lebih jelas tentang sifat, perkembangan dan dampak kelompok teroris dalam konteks yang lebih luas.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *